Friday, September 21, 2012

Waktu Yang Paling Afdal Melaksanakan Solat












Syaikh Muhammad bin Salih Al-Uthaimin ditanya : "Manakah waktu yang paling afdhal untuk melaksanakan solat ? Apakah solat diawal waktu itu lebih afdhal ?


Jawapan.
Melaksanakan solat sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh syar'i adalah lebih sempurna oleh kerana itu Nabi s.a.w bersabda ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya : ' Amalan apakah yang paling dicintai Allah ? Beliau menjawab : Solat tepat pada waktunya' [1]

Beliau tidak menjawab (solat pada awal waktu) dikeranakan solat lima waktu ada sunnah untuk didahulukan pelaksanaannya dan ada yang sunnah untuk diakhirkan. Misalnya solat isya', sunnah untuk mengakhirkan pelaksanaannya sampai sepertiga malam, maka apabila seorang wanita bertanya mana yang lebih afdhal bagi saya, saya solat isya' ketika azan isya' atau mengakhirkan solat isya' sepertiga malam? Jawabannya : Yang lebih afdhal kalau dia mengakhirkan solat isya' sampai sepertiga malam, kerana pada suatu malam Nabi s.a.w mengakhirkan solat isya' sehingga para shahabat berkata : 'Wahai Rasulullah, para wanita dan anak-anak telah tidur, lalu beliau keluar dan solat bersama mereka kemudian bersabda : Sesungguhnya inilah waktu yang paling tepat (untuk solat isya') kalaulah tidak memberatkan umatku'. [2]

Demikian pula dianjurkan bagi para laki-laki muslimin iaitu laki-laki yang mengalami kesulitan di saat bepergian mereka berkata : Kami akhirkan solat atau kami dahulukan ? Kita jawab : Yang lebih afdhal hendaknya mereka mengakhirkan.

Demikian pula kalau sekelompok orang mengadakan piknik dan waktu isya' telah tiba, maka yang lebih afdhal melaksanakan solat isya' pada waktunya atau mengakhrikannya ? Kita menjawab : 'Yang paling afdhal hendaklah mereka mengakhirkan solat isya' kecuali kalau mengakhirkannya mendapat kesulitan, maka solat subuh, zuhur, ashar, maghrib, hendaknya dikerjakan pada waktunya kecuali ada sebab-sebab tertentu.

Adapun solat fardhu selain solat isya' dilaksanakan pada waktunya lebih utama kecuali ada sebab-sebab tertentu untuk mengakhirkannya. Adapun sebab-sebab tertentu antara lain.

Apabila cuaca terlalu panas maka yang paling afdhal mengakhirkan solat dhuhur pada saat cuaca dingin, yaitu mendekati waktu solat ashar, maka apabila cuaca terasa panas yang afdhal solat pada cuaca dingin, sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w : 'Apabila cuaca sangat panas maka carilah waktu yang dingin untuk solat, kerana hawa panas itu berasal dari hembusan neraka jahannam' [3]

Adapun Rasulullah s.a.w pada saat safar, Bilal berdiri untuk azan maka Rasulullah bersabda : 'Carilah waktu dingin [4]. Kemudian Bilal berdiri lagi untuk azan, Rasulullah mengizinkannya.

Seorang yang mendapatkan solat berjama'ah diakhir waktu sedangkan diawal waktu tidak ada jama'ah, maka mengakhirkan solat lebih afdhal, seperti seseorang yang telah tiba waktu solat sedangkan ia berada di daratan, ia mengetahui akan sampai ke satu desa dan mendapatkan solat berjama'ah di akhir waktu, maka manakah yang lebih afdhal ia mendirikan solat ketika waktu solat tiba atau mengakhirkannya sehingga ia solat secara berjama'ah ?

Kita katakan :'Sesungguhnya yang lebih afdhal mengakhirkan solat sehingga mendapatkan solat secara berjama'ah, yang kami maksudkan mengakhirkan di sini demi hanya untuk mendapatkan solat berjama'ah.

_________

Foote Note.

[1] Hadits Riwayat Bukhari, Kitabul Mawaqit, bab, Fadhul Solat Liwaktiha, dan Muslim. Kitabul Al-Iman, bab Launul Iman billahi Ta'ala afdahl Al-Amal.
[2] Hadits Riwayat Muslim. Kitabul Masyajidi, bab Waktul isya' wa takhiruka.
[3] Hadits Riwayat Bukhari, Kitabul Mawaqiti Solat, bab Al-Ibrad bi dhuhri fi siddatil harri, dan Muslim, Kitabul Masajid, bab Istihbab Al-Ibrad di dhuhuri.
[4] Hadits Riwayat Bukhari, Kitabul Mawaqiti Solat, bab Al-Ibrad bi dhuhuri fi safar, dan Muslim. Kitabul Masajidi, bab Istihbab Al-Ibrad bi dhuhuri fi siddatil harri

Hadis-hadis Tentang Kelebihan Solat Berjemaah



Dari Abdullah Ibnu Umar r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: 

"Solat berjama'ah itu lebih utama dua puluh tujuh darjat daripada solat sendirian."
(Muttafaqun alaih)


Dari 'Aisyah r.a tentang kisah sholat berjama'ah Rasulullah s.a.w ketika beliau sakit. 'Aisyah berkata: 

"Beliau s.a.w datang dan duduk di sebelah kiri Abu Bakar. Beliau mengimami jama'ah dengan duduk sedang Abu Bakar berdiri. Abu Bakar mengikuti solat Nabi s.a.w dan orang-orang mengikuti sholat Abu Bakar."
(Muttafaqun 'alaih)


Dari Abu Hurairah r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: 

"Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya ingin rasanya aku menyuruh mengumpulkan kayu bakar hingga terkumpul, kemudian aku perintahkan sholat dan diadzankan buatnya, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami orang-orang itu, lalu aku mendatangi orang-orang yang tidak menghadiri sholat berjama'ah itu dan aku bakar rumah mereka. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya salah seorang di antara mereka tahu bahawa ia akan mendapatkan tulang berdaging gemuk atau tulang paha yang baik niscaya ia akan hadir (berjamaah) dalam solat Isya' itu.
(Muttafaq alaih) dan lafadznya menurut riwayat Bukhari.)



Thursday, September 20, 2012

Bismillah sebelum makan & makanlah dengan tangan kanan



Dari Aisyah Radhiallahu'anhuma, katanya: "Rasulullah Sallallahu'alaihi wasallam bersabda: 

"Apabila seseorang dari engkau semua makan, maka hendaklah menyebutkan nama Allah Ta'ala - yakni mengucapkan Bismillah. Jikalau ia terlupa menyebutkan nama Allah Ta'ala pada permulaan makannya itu, maka hendaklah mengucapkan: "Bismillahi awwalahu wa akhirahu," artinya: Dengan nama Allah pada permulaan makan dan pada penghabisannya. 
(Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dari Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.)

Dari Ibnu Umar Radhiallahu'anhuma bahwa Rasulullah Sallallahu'alaihi wasallam bersabda:

"Apabila seseorang di antara kalian makan hendaknya ia makan dengan tangan kanan dan minum hendaknya ia minum dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya." 
(Riwayat Muslim)

Umar bin Abu Salamah Radhiallahu'anha ia berkata:Ketika aku dalam asuhan Rasulullah Sallallahu'alaihi wasallam, pada saat makan tanganku terjulur hendak menjangkau talam lalu Rasulullah Sallallahu'alaihi wasallam bersabda kepadaku: 

"Hai anak muda! Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang terdekat darimu"
(Sahih Muslim)